Pesona Upacara Melasti di Bali: Antara Laut dan Spiritualitas – Kesucian dan Harmoni Manusia dengan Alam
Upacara Melasti adalah salah satu ritual sakral dalam kalender Hindu Bali yang memancarkan pesona spiritualitas mendalam. Dilaksanakan menjelang Hari Raya Nyepi (Tahun Baru Saka), Melasti adalah prosesi penyucian diri dan benda-benda suci (Pralingga atau Pratima) yang diyakini sebagai manifestasi Tuhan. Ritual ini bukan hanya perayaan keagamaan; ia adalah simbol kuat dari harmoni abadi antara manusia dengan alam, khususnya lautan.
Secara harfiah, Melasti berarti melebur atau menghanyutkan kotoran batin dan mengambil air suci. Prosesi ini selalu bergerak menuju sumber air suci—laut (Samudra) atau danau (Danu)—karena keduanya dipercaya sebagai tempat bersemayamnya Dewi Laksmi (Dewi Kemakmuran) dan Dewa Baruna (Dewa Laut).
🚶 Arak-arakan Menuju Samudra
Pesona Melasti paling terasa saat ribuan umat berjalan kaki dalam arak-arakan panjang menuju pantai. Umat mengenakan pakaian adat putih yang melambangkan kesucian, membawa umbul-umbul (panji-panji) dan benda-benda pusaka pura yang diletakkan di atas joli (usungan). Suasana khusyuk bercampur haru, diiringi alunan gamelan Bali (terutama Beleganjur) yang menghentak dan menggetarkan. Arak-arakan ini seolah menghubungkan desa-desa di pedalaman dengan batas samudra.
Sesampainya di tepi pantai, ritual utama dimulai. Benda-benda suci dibersihkan dengan air laut dan air yang telah disucikan (Tirta), melambangkan pembersihan segala kotoran Bhuwana Agung (alam semesta) dan Bhuwana Alit (diri manusia). Melasti bertujuan memohon kepada Sang Hyang Widhi Wasa agar umat diberikan kekuatan untuk menghadapi Hari Raya Nyepi dalam keadaan suci lahir dan batin.
🙏 Kesucian dan Filosofi Harmoni
Melasti adalah perwujudan filosofi Hindu Bali, Tri Hita Karana, yang menekankan tiga penyebab kebahagiaan: hubungan harmonis dengan Tuhan (Parahyangan), dengan sesama manusia (Pawongan), dan dengan alam (Palemahan). Melalui Melasti, umat menunjukkan rasa hormat tertinggi kepada laut sebagai sumber kehidupan yang menyucikan dan menyeimbangkan.
Momen puncak saat pemangku (pemimpin ritual) memercikkan air suci sambil memanjatkan doa, dengan latar belakang ombak yang tak henti-hentinya bergulir, menciptakan suasana mistis yang menyentuh jiwa. Upacara ini mengingatkan setiap individu akan pentingnya menjaga kebersihan, tidak hanya fisik tetapi juga spiritual, sebelum memulai lembaran baru di Tahun Baru Saka. Melasti adalah perayaan kesucian, menjadikannya salah satu warisan budaya Bali yang paling indah dan menenangkan.