Perbedaan Mie Ayam dan Bakmi: Mana Favoritmu?
Mie adalah salah satu makanan favorit banyak orang di Indonesia. Dua menu yang paling sering dijumpai adalah mie ayam dan bakmi. Sekilas terlihat mirip—sama-sama berbahan dasar mie dan disajikan dengan daging ayam—tapi sebenarnya keduanya memiliki perbedaan yang cukup jelas, baik dari segi rasa, penyajian, maupun tekstur. Yuk, simak perbedaannya!rusiaslot88
1. Mie Ayam: Gurih dan Berkuah
Mie ayam adalah sajian mie yang biasanya disiram dengan minyak bawang dan disajikan dengan topping ayam berbumbu kecap manis gurih, daun bawang, dan kadang ditambah sawi rebus. Kuah kaldu ayam biasanya disajikan terpisah, atau bisa langsung dituangkan ke dalam mie sesuai selera.
Ciri khas:
-
Topping ayamnya dimasak dengan kecap dan rempah.
-
Minyak bawang menambah cita rasa gurih.
-
Bisa diberi tambahan bakso, pangsit, atau ceker.
-
Rasanya cenderung manis-gurih.
2. Bakmi: Lebih Kering dan Variatif
Bakmi berasal dari pengaruh kuliner Tionghoa. Di Indonesia, bakmi biasanya disajikan tanpa kuah (kecuali kuah terpisah), dan topping-nya bisa sangat bervariasi—dari ayam, babi, jamur, hingga char siu. Rasanya lebih gurih asin daripada manis. Beberapa bakmi juga diberi kecap asin, minyak wijen, dan bawang putih goreng.
Ciri khas:
-
Tidak terlalu manis, lebih ke arah gurih atau asin.
-
Banyak varian non-halal (dengan babi).
-
Tekstur mie cenderung lebih kenyal dan tipis.
-
Penyajian lebih “kering” dengan sedikit minyak.
Jadi, mana favoritmu?
Kalau kamu suka rasa manis dan kuah yang hangat, mie ayam adalah pilihan yang pas. Tapi jika kamu menyukai rasa autentik ala oriental dengan variasi topping yang beragam, bakmi bisa jadi pilihan favoritmu.
Yang jelas, keduanya sama-sama nikmat dan menggugah selera—tergantung selera masing-masing. Mau versi halal atau non-halal, pedas atau original, keduanya tetap jadi comfort food sejuta umat!